Untuklebih jelasnya disimak saja berikut ini adalah kumpulan puisi sindiran pemerintah. PUISI KISRUH Husain Ismail Limbung langkah kaki datangi senja. Hempaskan letih pada dipan di beranda. Diambang pintu wajah ayu telah menunggu. Senyum manis berubah sinis sedikit bengis. Kata kotor,. Rupai hewan urai terlontar. Puisi Satire adalah puisi yang berisi sindiran halus atau kritik kepaa penguasa atau orang yang memiliki kedudukan jabatan. Awalnya puisi satire digunakan untuk kritik sosial. Oleh karena itu banyak penyair yang membuat puisi ini untuk menyindir pemerintah. Akan tetapi pada perkembangannya puisi satire tidak hanya menyindir pemerintah. Kadang-kadang dibuat juga untuk menyindir teman. Atau perilaku orang lain. Intinya Puisi satire adalah puisi berupa kritik sosial. Dibawah ini yang merupakan contoh puisi satire. Di bawah ini merupakan contoh puisi satire singkat. Puisi yang sangat pendek. Indonesia Yang Kaya Indonesia negeri yang kaya Bertumpuk-tumpuk hutangnya Emas minyak dijual Tapi untungnya entah kemana. Gunung-gunung dihabiskan Pasirnya dijual Ikan di laut dikuras Tapi untuk orang Raya Pejabat kita kaya raya Lihat saja mewah mobilnya Isi dompet tebal sekali Bagaimana tak Sejahtera Atas Nama Rakyat Indonesia Pejabat kita meminta minta Utang ke berbagai negara Tapi dimakan oleh Negeri Kita Hebatnya negeri ini Hukumnya begitu tajam Orang bersalah langsung di penjara Tak melihat jabatannya Untuk para pejabat Penjaranya sangat hebat Seperti hotel yang mewah Hidup mereka tentram Puisi Satire Sindiran Kusangka Kusangka bunga berseri Belum disentuh oleh kumbang Rupanya salah menilai Bunga hampir layu tenggelam. Kusangka bunga putih bersih Rupanya sudah banyak kotoran Bagaimana ingin ku sunting Sedangkan perutnya sudah Pandai Di negeri ini banyak sekali Orang pandai dan orang pintar Berjalan kesana kemari Bersuara dan berkomentar Setiap sesuatu dinilai Dengan akalnya yang begitu pandai Kepada orang yang selalu menyalahkan Dialah yang pandai tetapi pandir. Terlambat Laganya anak yang hebat Kelakuannya orang kaya Sayang kalau datang sering terlambat Bagai orang yang sibuk saja. Memang suka datang terlambat Sering ribut di dalam kelas Mengaku murid yang hebat. Padahal dia sangat pemalasContoh Puisi Satire 2 BaitBerikutnya adalah contoh puisi satire 2 bait. Setiap baitnya terdiri dari empat baris. Puisi satire ini sebagai bahan belajar. Dengan membaca contoh puisi, akan mudah untuk membuat puisi yang Ingin Sepertimu Aku ingin sepertimu Jadi pejabat tinggi Dikawal kemana-mana Hartanyapun berlimpah ruah. Rakyat miskin tak peduli Yang penting memperkaya diri Entah halal atau haram Yang penting masa depan tak Satire Karya Taufik Ismail Taufik Ismail adalah penyair terkenal. Puisi-puisinya begitu indah. Banyak orang menikmatinya. Beliau menulis puisi berbagai tema. Mulai dari keluarga hingga agama. Sampai saat ini tetap aktif menulis. Beliau betul-betul seorang penyair. Kumpulan syair nya sudah banyak dibuat buku. Beliau juga menulis puisi satire. Bahkan banyak sekali puisi satire yang menyindir pemerintah. Beliau juga menyindir bangsa ini. Tetapi karya beliau sangat luas. Puisi puisi berisi motivasi juga banyak. Sehingga menggerakan bangsa. Banyak orang terinspirasi olehnya. Dibawah ini salah satu karya beliau. Puisi berjudul “ syair orang lapar.” SYAIR ORANG LAPARLapar menyerang desaku Kentang dipanggang kemarau Surat orang kampungku Kuguratkan kertas Risau Lapar lautan pidato Ranah dipanggang kemarau Ketika berduyun mengemis Kesinikan hatimu Kuiris Lapar di Gunungkidul Mayat dipanggang kemarau Berjajar masuk kubur Kauulang jua Puisi Satire Tentang Teman Kau teman yang setia Selalu berbagi suka dan duka Bagaikan satu hati dua raga Selalu bersama kemana-mana. Apa yang kupunya milikmu juga Hingga segalanya engkau bawa Tanpa pernah permisi lagi Engkau bawa lalu pergi. Selanjutnya Contoh Puisi Satire Tentang Pemerintah Contoh Puisi Satire Tentang Pendidikan
\n puisi sindiran untuk pemerintah
Puisisindiran politik Negri hahahihi. Watch Now. Puisi Tajam untuk para KORUPTOR Puisi Tajam untuk para KORUPTOR. Watch Now. PUISI Tidak Bisa Diberangus Penguasa Dengan Sabda Dan Senjata - AMIEN KAMIL Puisi Perlawanan, Puisi Kritik Pemerintah, Puisi kritis sosial, puisi protes, puisi marah. Karena puisi itu Cahaya PUISI MEMBALIK TANAH Puisi kritik pemerintahan konspirasi dalam komplikasi adalah rangkaian kritik sosial dalam puisi sindiran untuk pemerintah dirangkai dengan kata-kata puisi kritikan pemimpin, menjelaskan tentang konspirasi dalam cerita lengkap puisi kritik pemerintahan yang diterbitkan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi kritik penguasa atau puisi kritik sosial lebih jelasnya puisi tentang kritik pemerintahan disimak saja contoh puisi sindiran dibawah ini berjudul konspirasi dalam DALAM KOMPLIKASI Oleh Dwi Indriani lingkaranTercipta ketamakanTak kenal kemanusianKeangkuhan ditinggikanEntah siapaYang bersalahLingkaran tak punahMenjadi lebihSinggahKonspirasiDalam komplikasiTak lagiTertutupiDalam negriYang penuh dasiMana janjiJadi buktiRakyat menantiNyawa tersakitiHarga diri matiKehormatan dinodaiKonspirasiDalam komplikasiTerjadi Banyuwangi, 19 Januari 21
Beranda» puisi kritikan kepada pemerintah » puisi kritikan kepada pemerintah. puisi kritikan kepada pemerintah. Pemerintah yang berkuasa. Kamis, 28/11/2013 - 19:44 — herha runk. Puisi | puisi kritikan kepada pemerintah; dikedinginan malam sunyi. mata enggang terpejam. walau rasa kantuk tak tertahan lagi.
Puisi keganasan penguasa dan puisi sindiran pemerintah. Secara umum pengertian penguasa adalah orang yang menguasai, seseorang yang berkuasa. atau orang yang berhak atas segala sesuatu yang ketika dalam politik penguasa artinya sekelompok kecil orang dalam masyarakat yg melakukan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan, dan memperoleh hak- kumpulan puisi sindiran untuk pemerintah dan puisi kritikan pemimpin akan mengulas kata kata kritik untuk pemimpi ataupun pemerintah dalam bentuk puisi untuk penguasa dan contoh puisi sindiranSeorang penguasa lalim akan selalu berusaha menghalangi dan melemahkan serta menghancurkan siapapun yang dia dianggap dapat membahayakan jika di telah kata penguasa ini, artinya sesorang yang berprilaku serahkah menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadinya, ini yang biasa di sebut penguasa identik dengan metode- metode cerdiknya yang digunakan mencari kekuasaan untuk memperoleh takhta, jadi prilaku seorang penguasa ini sangat ekstrim, mungkin kah di Indonesia sendiri ada penguasa. di Indonesia penguasa adalah oknum kaum berdasi. berhati licik, berprilaku munafik, tentang hal inilah yang diceritakan puisi kritikan pemimpin dan contoh puisi sindiran penguasa atau sang penguasa yg bijaksana adalah harus membangun kekuasaannya berdasarkan apa yg dia sendiri kuasai, bukan berdasarkan apa yang orang lain kuasai untuk dikuasai, ia pun juga berusaha supaya dia tak dibenci, dan tak ditakuti, tetapi dia dicintai dengan kata tentang penguasa, Puisi kritik politik yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah kumpulan sindiran pemerintah atau puisi tentang kritikan Berikut ini adalah daftar judul puisi sindiran pemerintah atau puisi kritikan sosial diterbitkan antara lainPuisi para kaum berdasiPuisi keganasan penguasaPuisi selamat bersantai para munafikTiga judul puisi kritik sosial dirangkai dari macam macam puisi poltik dan kata kata sindirin pemerintah dan berbagai kata puisi keserakahan penguasa yang bisa dijadikan contoh puisi Puisi Sindiran Pemerintah Puisi Keganasan PenguasaBagaimana cerita puisi kritik sosial dan makna kata kata puisi untuk penguasa negeri di dibalik rangkaian bait bait, ketiga puisi sindiran pemerintah lebih jelasnya silahkan disimak saja, dimulai dari puisi para kaum berdasi berikut PARA KAUM BERDASIApa kabar kaum berdasiManusia-manusia hebat dalam koalisiCakap lidah mainkan orasiDemi tercapai segala ambisiSaling sikut sudah tradisiKecurangan terjadi memperebutkan kursiAkal mengakali bagian transisiAsal lancar semua transaksiKalian para kaum hebatPemimpin kami para rakyatNamun kini seolah bermuslihatMencari untung dalam mufakatIngat kalian adalah penguasaDi pundakmu segala asaWakil jelata sampaikan rasaAgar kehidupan terasa sentosaPUISI KEGANASAN PENGUASABegitu terikMentari siang iniMenyengat, melelehkan bulir-bulir anyirDi dahi mereka, para pencari Berkah-NYAMereka yang tak kenal lelahMeski letih garang menjajahTerus maju, tak kenal menyerahTetap berjalan menerjang halangDemi senyum berkembang, mereka yang amat di sayangTuhan ...Lindungi merekaDari segala bahaya juga tipu dayaPun keganasan penguasaYang kadang lupa siapa yang menjadikannya berkuasaPenguasa yang lihai bermuslihatBerdalih menopang sejatinya menjilatJilati keringat tengik para fakirDemi hilangkan dahagaHaus akan kekuasaan duniaTuhan ...Topanglah asa merekaYang hanya faham jalani Ketetapan-MUTak banyak memintaPUISI SELAMAT BERSANTAI PARA MUNAFIKSelamat pagi para a n-j-i n gDingin tak buatmu merindingAtau tundukkan tatapan julingMasih menyeringai tajamnya taringHari ini waktunya berliburMelepas penat agar meleburRefleksikan syaraf sedikit kendurUntuk esok kembali bertempurNikmatilah jerihmu dalam bermunafikHasil karyamu mengolah licikPun dunia belum terbalikMasih kuasamu bermain picikSelamat bersantai para a n-j-i n gTetaplah fokus jangan berpalingSantaplah dosa dalam piringAgar kemaksiatan kokoh menebingDemikianlah puisi keganasan penguasa. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi kritik politik pemimpin diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisi Wanita Misterius | Puisi August 02, 2022 Post a Comment Dengan cara apalagi aku harus menemukan kepergianmu. membawaku bangkit . Wanita yang mampu merubah semua hidupku. Aku merindukanmu, Aku rindu dengan kasih dan sayangmu. Lantas untuk apa aku hidup, jika setiap jalanku tanpa kehadiranmu . Kemana lagi aku harus menemui mu. Tatapan Kumpulan contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasa. Puisi kritik sosial adalah seni sastra yang digunakan untuk menyampaikan masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, ataupun penilaian terhadap suatu permasalahan dalam kehidupan sosial hal inilah yang dibahas dalam kumpulan contoh puisi kritikan sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, berisi beberapa contoh puisi tentang kritik sosial yang mengkritik tatanan pemerintahan dan persoalan kehidupan saat pengertian kritik sosial merupakan sebuah inovasi yang artinya kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru disamping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan kumpulan puisi kritik sosial yang diterbitkan berisi beberapa contoh jenis puisi kritik sosial masyarakat yang mengkritik tentang tatanan pemerintahan, pemimpin dan penguasa yang tidak berjalan pada koridor yang sesungguhnya, sehingga menginspirasi penulis puisi kritik sosial untuk menulis puisi kritikan yang diantaranya adalah puisi bermajas ini adalah masing masing judul contoh puisi bertema kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak diantaranyaSekita lima judul puisi kritik sosial diantarnya puisi majas sarkame dalam bentuk puisi sindirin atau puisi kritikan yang bisa dijadikan referensi atau contoh puisi satire dan kritik sosial budaya dan contoh puisi deskriptif kritik sosial contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasaKumpulan puisi kritik sosial yang dipublikasikan blog puis dan kata bijak, bukan contoh puisi kritik sosial tentang pendidikan dan contoh puisi kritik sosial yang pendek dan singkat, akan tetapi kumpulan puisi kritik sosial yang isi lengkap dalam kumpulan contoh puisi kritikan sosial yang diterbitkan apakah diantaranya terdapat contoh puisi deskriptif puisi kritik sosial atau contoh puisi deskriptif satire dan kritik sosial, selengkapnya disimak saja dibawah ini diawali dari tema puisikritik sosial kehidupan saat Puisi Kritik Sosial Kehidupan Saat IniBagian pertama kumpulan contoh puisi kritik sosial adalah rangkaian kata kata puisi kritik sosial kehidupan saat ini, selengkapnya disimak contoh puisi kritik sosial dan pengarangnyaDI ANTARA AROGAN DAN PANDIROleh Panji BhuanaKetika arogan memenuhi ruang hati,Jejak laksana lingga yang pasti,Di tengah lautan buih meniti,Badai gelombang silih berganti,Namun sayang obsesi menganak kali,Mengalir deras dalam arus kekuasaan tanpa esensi,Mengabaikan sendi-sendi yang merangkai sepanjang kaki,Meluka daging tersayat serasa nyeri,Arogan berkoar seakan-akan tak peduli,Tiada mencerna pikir di dalam sanubari,Hati makar mengumbar emosiPandir menjalar cemooh melukis sensasi,Jiwa-jiwa rakus kerasukan candu 0bat bivs,Laksana amoniak keluar dari lubang kakus,Menebar bau busuk tidak terurus,Tidak sadar diri bahwa ia hanyalah yang diutus,Anak beranak mencicit laksana tikus,Menggerogoti sampah di ladang humus,Selaksa resah mereguk lahan tandus,Fatamorgana membias menuju waktu lampus2. Puisi Kritikan PemimpinSelanjutnya kumpulan puisi tentang kritik sosial adalah tema puisi sindirin untuk pemimpin atau puisi kritik untuk pemimpin, yang ditulis dalam bentuk puisi bermajas sarkasme atau contoh puisi satire dan kritik sosial puisi kritik ini bercerita seperti puisi untuk pemimpin daerah atau puisi tentang politik negeriku, selangkapnya disimak saja dibawah BERHALAOleh Panji BhuanaBumi merintih tertikam pedih,Keangkuhan dunia hebat berdalih,Gedung-gedung pencakar langit berdiri megah,Sawah-sawah kekeringan tiada lagi basah,Pepohonan merangkas kambium lapuk lepas,Tangan-tangan angkara mengoyak beringas,Akar-akar hampa tinggallah ampas,Semua diselesaikan tuntas tanpa bekas,Langit murka menggelegar membahana,Kilatan bunga api berloncatan mengguncang suasana,Jiwa-jiwa menciut di ancam bahaya,Banjir bandang melanda bumi laksana lautan segara,Lautan mengamuk melibas bumi remuk,Hamparan dunia berubah aneka bentuk,Keresahan menjalar di dalam desah nan suntuk,Kedamaian sirna menguap koar selaksa kutuk,Tuding menuding keluar dari isi kepala,Tidak ada yang mau disalahkan apa dan siapa,Sebuah pembenaran melukis cacat cela,Yang selalu berkibar di hati para pemuja berhala,TUDING MENUDINGOleh Panji BhuanaTak perlu tuding menuding,Nanti isi otak menjadi sinting,Seperti kerbau bunting,Tak sadarkah tanah ini sedang genting,Selaksa jiwa tiada bergeming,Terjebak dilema membuat pusing,Di sana miring di sini miring,Badai prahara membuat bahtera terombang-ambing,Terlalu banyak persoalan membuat gering,Tak pernah terlintas mana yang lebih penting,Jerit lolong jelata melengking,Membahana parau terdengar nyaring,Akibatnya banyak orang berbibir sumbing,Berceloteh garang setajam gunting,Tikam menikam selaksa banting,Sudah keok duluan sebelum bertanding,Hai kalian yang bersembunyi di balik dinding,Terasa berat benar kakimu di bebani gemerincing,Sementara banyak jiwa terkapar dalam terik menggelinding,Terjerat waktu tak sempat bersaing,Terdengar kepiluan nestapa di kuping,Memekakan gendang telinga bising berdenging,Tiada cinta nan indah di sanding,Begitu pula kerinduan laksana ranting kering,3. Puisi Kritik Sosial PemerintahDan bagian ketiga kumpulan contoh puisi kritik sosial, kehidupan, pemimpin, pemerintah, penguasa adalah puisi kritik sosial pemerintah, bagaimana kata kata sindiran untuk pemerintahan dalam contoh jenis puisi kritik sosial puisi kritikan pemerintahan ini bercerita seperti puisi kritik sosial pendidikan, selengkapnya disimak saja berikut PEMBISIK CECAKOleh Panji BhuanaDimanakah arif bijak laksana sajak,Dirangkai hati di dalam jejak,Dipanggul jiwa di atas pundak,Menjadi landasan lingga di dalam tonggak,Ketika waktu memilih menjadi penegak,Benahi tata kehidupan yang telah rusak,Agar keindahan kembali merancak,Laksana jejak dari lembah menuju puncak,Jangan taburkan obsesi ambisi membuat retak,Hanya demi kepentingan dan kesenangan sepihak,Renungkan kembali di dalam benak,Jangan menjadi duri sepedih onak,Tataplah cakrawala kehidupan anak beranak,Yang telah memberikan kesempatan untuk bertindak,Memaculi sawah ladang dengan sapi dan bajak,Memberikan manfaat di dalam hendak,Jika tanah ini hanya diacak-acak,Dan pikiran jelaga laksana kerak,Bersiaplah masuk ke dalam kotak,Entah akan diterima atau ditolak,4. Puisi Kritik PenguasaDan bagian terakhir kumpulan contoh puisi kritik sosial adalah puisi kritik penguasa atau puisi sindiran untuk penguasa bagaiman kata kata sindiran untuk penguasa dalam bait contoh puisi bertema kritik sosial untuk penguasa, untuk lebih jelasnya disimak saja contoh puisi kritik sosial dan maknanya berikut iniPALU YANG KAU KETUKOleh Panji BhuanaPalu yang kau ketukBanyak orang mengutukAtas tindakan terkutukMembuat rupa hilang bentukLaksana seperti orang mabukKau membuat perasaan campur adukDi saat eksistensi terpurukKau malah mengaduk-adukMenikam jiwa menembus rusukJeritan sakit tulang meremukAmarah bangkit merajut amukTakkan terobati bila kau tak tundukSelaksa jiwa terantukMelihat intrik busukDi lembaran-lembaran burukAngkara menyeringai tandukAngkasa menjelaga bertalu geludukMenggelegak-gelegak halilintar merutukKutuk serapah tumpah di dalam wadukBah meluap banjir kecamukDemikianlah kumpulan contoh puisi kritik sosial kehidupan saat ini yang mengulas puisi kritik sosial pemerintah, puisi kritikan pemimpin dan puisi kritik penguasa yang berisi kata kata sindiran dalam bentuk puisi bermajas sarkasme. Baca juga kumpulan puisi kritik pemerintah dihalaman lain semoga puisi majas sarkasme atau puisi sindiran diatas dapat menghibur dan menginspirasi WS. Rendra membawakan puisinya ini dengan bahasanya yang lugas dan terang-terangan. Rendra memiliki nyali untuk menuliskan sindiran kepada siapa pun. Hal itu ditujukan untuk pemerintah dan perorangan yang hanya memikirkan keuntungannya masing-masing. Puisi satire adalah puisi yang berisi sindiran halus atau kritik kepaa penguasa atau orang yang memiliki kedudukan jabatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI satire diartikan sebagai gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Sedangkan dikutip dari laman satire berasal dari bahasa latin yaitu satura yang berarti kritikan atau kecaman tajam terhadap suatu fenomena; dan tidak puasnya hati suatu golongan pada pemimpin yang zalim. Lebih singkatnya, pengertian Satire adalah salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan. Contoh Puisi Satire 1. Aku Bertanya Oleh WS Rendra Aku bertanya… tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian. 2. Diponegoro Karya Chairil Anwar Di Masa Pembangunan Ini Tuan Hidup Kembali Dan Bara Kagum Menjadi Api Di Depan Sekali Tuan Menanti Tak Gentar. Lawan Banyaknya Seratus Kali. Pedang Di Kanan, Keris Di Kiri Berselempang Semangat Yang Tak Bisa Mati. Maju Ini Barisan Tak Bergenderang-Berpalu Kepercayaan Tanda Menyerbu. Sekali Berarti Sudah Itu Mati. Maju Bagimu Negeri Menyediakan Api. Punah Di Atas Menghamba Binasa Di Atas Ditindas Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai Jika Hidup Harus Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang 3. Jangan Ganggu Kesetiaanku Oleh Iringan Bayu Senja Jangan hunuskan senyum manismu untukku.. Sebab kutahu itu hanya bernilai semu.. Jangan hujamkan lirikan mata elangmu padaku.. Sebab ku tau itu juga bernilai palsu.. Jangan pula kau lebarkan tawamu untukku.. Sebab kutahu itu juga hanya basa basimu.. Jangan kau tawarkan apapun padaku.. Sebab itu hanya kan sakiti orang terkasihmu.. Sedang aku, jikapun yang kau tawarkan berasal dari hatimu. Maka tetap saja aku tak akan mau.. Aku menjadikan kehidupan kasihku atas dirimu.. Berlalulah dan biarkan peradaban waktu.. Menjawab semua maumu.. Aku sudah setia tapi kau masih selingkuh juga 4. Kau Oleh Nuke Hanasasmit Lihat kami! Kami mencoba kuat diatas kekurangan Tak lelah banting tulang Tapi kau? Lihat dirimu! Kau tak bersyukur dengan dirimu Kau curi hak kami Kau biarkan kami menderita Tapi kau? Seakan menari-nari diatas penderitaan kami Lihat kami! Apa tak kau lihat keringat kami? Keletihan kami Hanya demi sesuap nasi Lihat negeri ini! Sudah tiadakah hati? Sudah tiadakah mata? Hingga tak pernah kau lihat kami Lalu, harus kemanakah kami? Kami memang tak mampu balas dirimu Karena Tuhan yang akan balas dirimu 5. Kau Menang Dalam Hati Oleh Lathifa Rulia Sadyyah Kecil hingga Besar kau mencari keberhasilan Bodoh hingga Pintar kau merangkai kesuksesan Kau gores dengan noda yang pilu Demi sekejap kenikmatan yang tabu Kepala demi Kepala menunggumu dibelakang Mengais sedikit sumbangan untuk sesuap nasi Tidakkah kau terlalu melambung Melampaui batas kerendahan hati Dahulu kau cari mereka semua Dahulu kau berjanji kepadanya Dahulu kau susah payah bersama Tapi sekarang Kau buang kami seperti tidak ada Kemarin kau termangu seperti orang tak punya arah Hari ini kau tersenyum seperti orang hebat Besok kau akan menggongong di depan pasrah Lusa kau akan masuk kedalam hutan yang penat Kau berlari amat jauh seperti maling Kau tidak tentram seperti angin topan Semua itu kaurasakan sebagai balasan Yang Maha Kuasa tentu akan melarang 6. Pencopet Metropolitan Oleh Malik Abdul Siang hari di bandara Soekarno-Hatta Mentari terik menyengat kulit seorang kakek tua Dia berjalan gontai membawa tas yang penuh dengan pakaian Terlihat binar matanya menampakkan kerinduan akan kampung halaman Kepada isteri, anak, dan cucu-cucunya Bahunya nampak terbungkuk menopang segala beban Beban yang ada di dalam tasnya Juga beban akan tanggung jawabnya Dari arah berlawanan seorang pemuda berjalan cepat Seperti terburu oleh nafsu sesaat Tanpa perduli bahwa semua itu perbuatan jahat Brakk…! Tampak ia menabrak seorang kakek tua Sang kakek terjatuh Tangannya yang ringkih menopang tubuhnya yang terpelanting Kerumunan orang apatis hanya menyaksikan Sejenak terhenti dari langkah mereka Namun seakan peristiwa itu hanyalah hal kecil Dalam sekejap si pemuda itu terbangun Dengan gerak cepat ia menyingkapkan dompet coklat didalam jaket Na’as… Sang kakek kehilangan segalanya Semua kerja kerasnya lenyap dalam sekejap Nampak kesedihan dari mata yang teduh itu Dari kejauhan ia hanya menyaksikan Si pemuda itu berlalari sangat kencang Hingga tiba di seberang jalan Ia hendak melawan arah untuk terus berlari Namun sebuah buss melaju kencang hingga tiada mampu ia hindari Saatnya tibalah karma berujung mati! 7. Kepada Para Pemulung Desaku Oleh Malik Abdul Desaku terpencil di sudut sungai yang sepi Masyarakat hidup pas-pasan tetapi penuh gaya Seakan tak mau kalah dengan kemajuan kota Mereka tak tahu apa itu halal Mereka tak tahu apa itu haram Sambil menyelam minum air Sambil memulung mereka mencuri Sambil mencuri mereka menari Sambil menari mereka mengotori diri Tiada satu pun cita-cita yang mulia diantara mereka Karena mereka tiada mengenalnya Ajaran agama pun tidak mereka anggap benar Lantas siapakah yang harus berbenah Para kiyai kah? Atau mereka? 8 Negeriku Oleh Gus Mus Mana ada negri sesubur negeriku Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tehu dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung Prabot-prabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku Ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari tambangku Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku Mana ada negri sekaya negeriku Majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara Brangkas-brangkas Bank ternama dimana-mana menyimpan harta-hartaku Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis kaum melarat Rata -rata pemimpin negriku dan handai tolannya terkaya didunia Mana ada negri semakmur negeriku Penganggur-penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiunan setiap bulan Rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan Rampok-rampok di beri rekomendasi, dengan kop sakti instansi Maling-maling di beri konsensi Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi 9. Di Negeri Amplop Oleh Gus Mus Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu” Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi “rapi-rapi” David coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri” Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur Memutuskan putusan yang tak putus Membatalkan putusan yang sudah putus Amplop-amplop menguasai penguasa Dan mengendalikan orang orang biasa Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan Mencairkan dan membekukan Mengganjal dan melicinkan Orang bicara bisa bisu Orang mendengar bisa tuli Orang alim bisa nafsu Orang sakti bisa mati Di negri amplop, amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja. . 342 0 12 132 166 306 419 110

puisi sindiran untuk pemerintah